me and Jesus

Foto saya
-, surabaya, Indonesia
kasih-Nya yang selalu menyertai hidupku, smua yang kualami adalah anugerah dari Allah melalui Yesus Kristus, dan setiap orang yang terpanggil untuk melayani DIa tetap dalam naungan kasih-Nya yang besar, sebagai hamba dan sahabat Yesus saya harus bisa menjadi serupa dengan Yesus

Kamis, 09 Juni 2011

PERANANAN ROHANIWAN JURUSAN PAK (Pendidikan Agama Kristen) DI DALAM KELAS, DENGAN ORANG TUA MURID, GURU, DAN MASYARAKAT

            Sebagai seorang rohaniwan yang memiliki pengetahuan lebih dahulu dari pada murid atau orang lain, seorang rohaniawan harus memiliki penekanan pada pengajaran yang menyentuh hati, memberi inspirasi, dan menganggap semua siswa, bukan hanya segelintir anak pandai tetapi pendidikan harus  memberi kesempatan kepada semua anak untuk mencapai hasil yang baik, kemudian peranan lain seorang rohaniawan  juga sebagai seorang yang memberikan sarana perubahan transpormasi sosial masyarakat melalui pembentukan karakter, mutu pendidikan akademis, dan keterampilan professional vocasional. Ini yang seharusnya di lakukan oleh seorang rohaniawan jurusan PAK di dalam kelas dimana rohaniawan tidak membedakan antara murid yang memiliki intelegensi tinggi dan yang rendah tetapi menyamaratakan mereka semua, untuk mendapatkan sesuatu yang sama, walau dalam kapasitas yang berbeda. Dalam hal ini kelas adalah bagian dari sekolah dimana sekolah adalah sebuah lembaga tempat hidup dan belajar bersama bagi guru dan siswa.
            Bagaimana pendidik harus memenpatkan peserta didik sebagai rekan atau partner kerja yang bersama-sama belajar dalam suatu lingkungan kelas dan mebangung prinsip-prinsip kristiani, bukan menganggap diri lebih benar, dan pintar dan pandai tetapi para rohaniawan Jurusan PAK hanya terlebih dahulu belajar dan mengetahui sesuatu dalam batas tertentu sedangkan potensi intelegensi anak bisa tidak terduga, maka sebagai rohaniawan perlu memperhatikan hal ini, kemudian dalam masyarakatpun seorang rohaniawan perlu menerapkan dasar-dasar pendidikan Kristen tersebut agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi teladan kedisiplinan dalam kebenaran kerohanian dan moral, bijak, tegas bersalah mengaku dengan jujur dan mohon maaf, berwawasan holistic, hormat dan altruis pada sesama. Terutama mendidik anak menjadi diri sendiri yang mampu menjalankan pemikiran dengan baik dan tepat.

Minggu, 05 Juni 2011

Identitas seorang Kristen, Amsal 6:4-14

Kekristenan mengandung suatu system yang luar biasa, yang dirancang oleh Allah sedemikian rupa, dalam kekristenan itu sendiri banyak hal yang harus dilakukan dan itupun adalah hal-hal yang semestinya berkenan dihadapan Tuhan, seorang Kristen tidak bisa tanpa adanya sesuatu yang terwujud di dalam kehidupannya sebagai seorang Kristen, perlu adanya identitas di dalam seorang Kristen, yang menunjukan seorang Kristen yang sejati, seorang yang mempercayakan dirinya kepada Tuhan Yesus dan yakin bahwa kehidupannya telah diubahkan menjadi manusia baru, maka dalam hidupnya akan tercermin kehidupan yang memiliki identitas yang benar-benar menunjukan seorang Kristen.
            Pengamsal mengajarkan kepada kita pada saat ini sebuah tulisan yang mengajarkan tentang hikmat dan didikan, bagaimana tulisan pengamsal yang diilhamkan oleh Allah sendiri ini memberikan kepada kita petunjuk yang baik sebagai sebuah arah dan pemberian sebuah identitas yang benar sebagai orang percaya, amsal sendiri menegaskan tentang bagaimana seorang yang berakal budi dan pengenalan akan Tuhan yang benar adalah permulaan pengetahuan, kita sudah tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Dialah jalan satu-satunya keselamatan tidak ada jalan lain selain melalui Tuhan Yesus, pengetahuan yang benar ini yang membawa kita kepada identitas yang benar, kita akan melihat identitas seperti apa yang dimaksudkan, kita akan melihat di dalam amsal 6:1-19.
1.      Seorang Kristen adalah seorang yang rajin (4-11), dalam kehidupan sehari digambarkan oleh pengamsal adalah seperti semut yang tidak memiliki pemimpin tetapi mengumpulkan makanannya sendiri untuk persiapan hidupnya, kemudian dalam kehidupan seorang kristen yang baik harus belajar dari  pengamsal ini sebagai suatu pelajaran yang berharga bagi orang-orang Kristen yang telah diselamatkan oleh Kristus di kayu salib, bagaimana seorang yang beriman harus memiliki identitas sebagai seorang Kristen yang rajin dalam melakukan segala sesuatu dalam hidup ini. Alkitab melalui amsal ini mengajarkan kehidupan Kristen yang memiliki identitas yang baik, bukan malas-malasan, tetapi melakukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita melihat dalam ayat selanjutnya dalam amsal ini, ayat 9-11 itu ada dampak yang terjadi bila kita menjadi orang yang malas. Dampak itu adalah akan menimbulkan kemiskinan yang sangat, terutama bila kita malas bekerja dalam perkara rohani yang terjadi adalah kemiskinan rohani yang sangat, ini bagian yang bisa mengenai dua bagian ini yaitu bagian rohani dan jasmani, jika dilihat dalam kehidupan nyata dan ini sangat relevan di dalam dunia pada saat ini, jika dilihat orang yang malas bagaimana akhirnya kehidupannya akan sangat melarat dan jika secara rohani kita melihat bahwa kehidupan orang tersebut sangat miskin rohani, dalam hal ini miskin rohani akan Nampak dari kehidupan sehari-hari dan tindakan dalam hidupnya, dalam ucapannya, tidak adanya buah roh yang dihasilkan.
2.      Orang Kristen tidak boleh memiliki mulut yang serong (ayat 12) hidup dengan mulut serong disini artinya adalah berjalan dengan mulut yang bengkok atau kebengkokan mulut, berbicara tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau berbicara tidak apa adanya, atau dibuat-buat, ini kehidupan yang tidak baik dan merupakan sesuatu yang bukan identitas seorang Kristen, dalam amsal ini jelas jika seorang yang serong atau bengkok mulutnya adalah orang yang jahat tidak berguna, tidak berharga. Apakah identitas orang Kristen seperti ini? Tidak tetapi kehidupan orang Kristen adalah berharga di mata Tuhan Yesus sehingga Dia rela mati untuk kita untuk menebus dosa kita, maka seorang Kristen perlu memiliki identitas yang baik tidak serong mulut dan memiliki perkataan yang baik dan membangun, mengatakan sesuatu yang sesuai dengan fakta yang ada tidak mengada-ngada sesuatu tidak membesar-besarkan sesuatu, berkata apa adanya, sebagai seorang yang telah di tebus oleh Kristus, perlu menghargai pengorbanan Kristus dengan memiliki identitas yang benar yaitu tidak berjalan dengan mulut yang bengkok karena jika kita masih hidup dalam hal seperti ini, itu artinya tidak menghargai pengorbanan Yesus di kayu salib, yang telah menganggap kita berharga di matanya.
3.      Orang Kristen tidak boleh hatinya memiliki tipu muslihat (ayat 14 a) identitas yang ketiga yang harus dimiliki oleh orang Kristen adalah hatinya tidak memiliki tipu muslihat, artinya mengandung tipu muslihat adalah berarti seorang Kristen harus memiliki hati yang tulus tidak mengandung sesuatu yang dapat menjerumuskan orang lain, dalam hal ini seorang Kristen harus memiliki hati yang murni dan tidak bercabang, dalam ayat 14 ini Allah ingin supaya orang-orang yang telah ditebus oleh darah Kristus lebih dari tidak memiliki hati yang mengandung tipu muslihat tetapi memiliki hati yang tulus.
4.      Soerang Kristen tidak merencanakan suatu kejahatan di dalam hatinya 14 b, artinya bahwa seorang Kristen memiliki hati yang dipenuhi rencana kebaikan untuk orang lain, dan sesame, perlu diperhatikan bahwa rancangan Allah sendiri untuk manusia yang Dia kasihi adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan, maka kita pun harus memiliki hati yang tidak merancangkan kejahatan untuk orang lain, sekalipun orang tersebut berbuat kejahatan terhadap kita, namun sebagai orang percaya kita harus meneladani sosok yang agung yaitu Kristus Yesus sendiri yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan maka dari itu perlu disadari kita harus bisa berbuat baik sebagai identitas Kristen yang melekat di dalam diri kita.
Akhirnya bahwa keempat hal ini mewakili semua identitas yang harus dimiliki oleh orang Kristen yaitu yang pertama seorang Kristen adalah seorang yang rajin, kemudian yang kedua seorang Kristen adalah tidak memiliki mulut yang bengkok/serong, ketiga tidak memiliki hati yang penuh tipu muslihat, dan keempat adalah seorang Kristen harus memiliki identitas yang tidak merencanakan kejahatan terhadap sesamanya manusia, semoga renungan singkat ini menjadi berkat buat kita semua. Amin 

PERANANAN ROHANIWAN JURUSAN PAK (Pendidikan Agama Kristen) DI KEGIATAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

            Seorang rohaniwan memiliki peranan yang penting di dalam kehidupan masyarakat, terutama di dalam kegiatan pendidikan baik disekolah ataupun dimanapun seorang rohaniwan berada, terutama perananan rohaniwan jurusan PAK yang adalah seorang yang telah memiliki standar kompentensi sebagai seorang yang mampu mendidik dan membina, terutama dalam memberikan pengarahan dalam hal kerohanian terutama di dalam kegiatan pendidikan di dalam lingkup sekolah. jika kita memperhatikan apa itu hakekat dari sekolah itu sendiri sekolah adalah lembaga tempat hidup dan belajar bersama bagi guru dan siswa yang saling berbagi pengalaman hidup bermasyarakat dan saling berbagi pengetahuan di semua sisi kehidupan, sedangkan seorang rohaniwan terutama jurusan PAK juga seorang yang seharusnya mampu melakukan hal tersebut, bukan hanya saja mendidik tetapi juga berbagi dengan siswanya baik itu dalam hal pengalaman hidup maupun pengetahuan di semua sisi kehidupan. Sekolah juga adalah lembaga tempat hidup dan belajar yang seharusnya guru bisa mengajak siswa untuk sama-sama menjadi manusia spiritual, moral, sosial, IPTEK, dan menjadi diri sendiri.
            Dapat dilihat hakekat dari sekolah itu sendiri yang seharusnya dapat diperhatikan oleh seorang rohaniawan jurusan PAK, ketika seorang rohaniawan jurusan PAK ini melihat bagaimana seharusnya seorang Rohaniawan bertindak dan melakukan sesuatu, maka peranan yang sangat penting bagi seorang Rohaniawan jurusan PAK adalah memiliki hati yang mau berbagi dengan siswanya atau dengan sesama, semua ini jika dilihat dari hakekat dari sekolah itu sendiri, jika dilihat dari hakekat seorang guru yaitu pendidik adalah teman, pengajak dan sebagai  fasilitator belajar pembelajar yang tidak berbeda dengan filsafat pendidikan yaitu tut wuri handayani, maka setelah melihat hakekat dari guru ini sendiri terlebih lagi seorang guru yang telah memiliki konsep sebagai seorang rohaniawan yang harusnya mampu membawa anak kepada kristus untuk dapat lebih memahami dan mengerti siapa Yesus dan apa yang harus dilakukan, maka seorang rohaniawan jurusan PAK memiliki perananan yang sangat penting sebagai seorang pendidik kemudian teman, pengajak dan sebagai fasilitator yang mampu membagi pengetahuan dan saling berbagi satu sama lain, terutama di dalam kegiatan pendidikan di sekolah, inilah peranan seorang rohaniawan jurusan PAK di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.