Kekristenan mengandung suatu system yang luar biasa, yang dirancang oleh Allah sedemikian rupa, dalam kekristenan itu sendiri banyak hal yang harus dilakukan dan itupun adalah hal-hal yang semestinya berkenan dihadapan Tuhan, seorang Kristen tidak bisa tanpa adanya sesuatu yang terwujud di dalam kehidupannya sebagai seorang Kristen, perlu adanya identitas di dalam seorang Kristen, yang menunjukan seorang Kristen yang sejati, seorang yang mempercayakan dirinya kepada Tuhan Yesus dan yakin bahwa kehidupannya telah diubahkan menjadi manusia baru, maka dalam hidupnya akan tercermin kehidupan yang memiliki identitas yang benar-benar menunjukan seorang Kristen.
Pengamsal mengajarkan kepada kita pada saat ini sebuah tulisan yang mengajarkan tentang hikmat dan didikan, bagaimana tulisan pengamsal yang diilhamkan oleh Allah sendiri ini memberikan kepada kita petunjuk yang baik sebagai sebuah arah dan pemberian sebuah identitas yang benar sebagai orang percaya, amsal sendiri menegaskan tentang bagaimana seorang yang berakal budi dan pengenalan akan Tuhan yang benar adalah permulaan pengetahuan, kita sudah tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Dialah jalan satu-satunya keselamatan tidak ada jalan lain selain melalui Tuhan Yesus, pengetahuan yang benar ini yang membawa kita kepada identitas yang benar, kita akan melihat identitas seperti apa yang dimaksudkan, kita akan melihat di dalam amsal 6:1-19.
1. Seorang Kristen adalah seorang yang rajin (4-11), dalam kehidupan sehari digambarkan oleh pengamsal adalah seperti semut yang tidak memiliki pemimpin tetapi mengumpulkan makanannya sendiri untuk persiapan hidupnya, kemudian dalam kehidupan seorang kristen yang baik harus belajar dari pengamsal ini sebagai suatu pelajaran yang berharga bagi orang-orang Kristen yang telah diselamatkan oleh Kristus di kayu salib, bagaimana seorang yang beriman harus memiliki identitas sebagai seorang Kristen yang rajin dalam melakukan segala sesuatu dalam hidup ini. Alkitab melalui amsal ini mengajarkan kehidupan Kristen yang memiliki identitas yang baik, bukan malas-malasan, tetapi melakukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk kemuliaan Tuhan. Jika kita melihat dalam ayat selanjutnya dalam amsal ini, ayat 9-11 itu ada dampak yang terjadi bila kita menjadi orang yang malas. Dampak itu adalah akan menimbulkan kemiskinan yang sangat, terutama bila kita malas bekerja dalam perkara rohani yang terjadi adalah kemiskinan rohani yang sangat, ini bagian yang bisa mengenai dua bagian ini yaitu bagian rohani dan jasmani, jika dilihat dalam kehidupan nyata dan ini sangat relevan di dalam dunia pada saat ini, jika dilihat orang yang malas bagaimana akhirnya kehidupannya akan sangat melarat dan jika secara rohani kita melihat bahwa kehidupan orang tersebut sangat miskin rohani, dalam hal ini miskin rohani akan Nampak dari kehidupan sehari-hari dan tindakan dalam hidupnya, dalam ucapannya, tidak adanya buah roh yang dihasilkan.
2. Orang Kristen tidak boleh memiliki mulut yang serong (ayat 12) hidup dengan mulut serong disini artinya adalah berjalan dengan mulut yang bengkok atau kebengkokan mulut, berbicara tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau berbicara tidak apa adanya, atau dibuat-buat, ini kehidupan yang tidak baik dan merupakan sesuatu yang bukan identitas seorang Kristen, dalam amsal ini jelas jika seorang yang serong atau bengkok mulutnya adalah orang yang jahat tidak berguna, tidak berharga. Apakah identitas orang Kristen seperti ini? Tidak tetapi kehidupan orang Kristen adalah berharga di mata Tuhan Yesus sehingga Dia rela mati untuk kita untuk menebus dosa kita, maka seorang Kristen perlu memiliki identitas yang baik tidak serong mulut dan memiliki perkataan yang baik dan membangun, mengatakan sesuatu yang sesuai dengan fakta yang ada tidak mengada-ngada sesuatu tidak membesar-besarkan sesuatu, berkata apa adanya, sebagai seorang yang telah di tebus oleh Kristus, perlu menghargai pengorbanan Kristus dengan memiliki identitas yang benar yaitu tidak berjalan dengan mulut yang bengkok karena jika kita masih hidup dalam hal seperti ini, itu artinya tidak menghargai pengorbanan Yesus di kayu salib, yang telah menganggap kita berharga di matanya.
3. Orang Kristen tidak boleh hatinya memiliki tipu muslihat (ayat 14 a) identitas yang ketiga yang harus dimiliki oleh orang Kristen adalah hatinya tidak memiliki tipu muslihat, artinya mengandung tipu muslihat adalah berarti seorang Kristen harus memiliki hati yang tulus tidak mengandung sesuatu yang dapat menjerumuskan orang lain, dalam hal ini seorang Kristen harus memiliki hati yang murni dan tidak bercabang, dalam ayat 14 ini Allah ingin supaya orang-orang yang telah ditebus oleh darah Kristus lebih dari tidak memiliki hati yang mengandung tipu muslihat tetapi memiliki hati yang tulus.
4. Soerang Kristen tidak merencanakan suatu kejahatan di dalam hatinya 14 b, artinya bahwa seorang Kristen memiliki hati yang dipenuhi rencana kebaikan untuk orang lain, dan sesame, perlu diperhatikan bahwa rancangan Allah sendiri untuk manusia yang Dia kasihi adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan, maka kita pun harus memiliki hati yang tidak merancangkan kejahatan untuk orang lain, sekalipun orang tersebut berbuat kejahatan terhadap kita, namun sebagai orang percaya kita harus meneladani sosok yang agung yaitu Kristus Yesus sendiri yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan maka dari itu perlu disadari kita harus bisa berbuat baik sebagai identitas Kristen yang melekat di dalam diri kita.
Akhirnya bahwa keempat hal ini mewakili semua identitas yang harus dimiliki oleh orang Kristen yaitu yang pertama seorang Kristen adalah seorang yang rajin, kemudian yang kedua seorang Kristen adalah tidak memiliki mulut yang bengkok/serong, ketiga tidak memiliki hati yang penuh tipu muslihat, dan keempat adalah seorang Kristen harus memiliki identitas yang tidak merencanakan kejahatan terhadap sesamanya manusia, semoga renungan singkat ini menjadi berkat buat kita semua. Amin