pernah kah menyadari siapa kika di hadapan Allah...?
manusia merasa dirinya sudah hebat, dia terkadang tidak memandang kepada Allah yang menciptakannya, dia bisa melakuakan semua dengan baik tampa melihat bahwa dirinya adalah hanya tanah dan bukan apa-apa, sadarkah dirimu akan keberadaanmu di hadapan Tuhan yang menciptakan Engkau.
ada manusia yang menganggap bahwa dirinya ingin memiliki suatu tempat yang layak, dengan cara apapun dia ingin terlihat baik dan sempurna, dia tidak tahu cara apa yang sedang dia lakukan itu bisa membuat orang lain tersakiti. manusia seperti ini bisa membuat dirinya termakan oleh perkataannya sendiri, dia tidak menyadari hari esok adalah milik Tuhan sepenuhnya, di dalam Alkitab jelas bahwa manusia hidup hanya untuk memuliakan nama Tuhan saja.
sebuah repleksi singkat dari rancangan pemeliharaan Allah di dalam kehidupan manusia, yaitu terkadang manusia pada saat ini tidak menyadari begitu besar pemeliharaan Allah di dalam kehidupan orang berdosa, ada tiga bentuk pemeliharaan Allah tersebut, yaitu Allah memperhatikan, Allah memberi hukuman dan Allah mengasihani. ketika Allah memperhatikan, terkadang manusia tidak menyadari ketika manusia melakukan yang tidak baik terhadap sesamanya, Allah memberi perhatiannya kepada manusia itu supaya manusia tahu bahwa yang dia lakukan itu salah, tapi kembali lagi apakah kita mau peka terhadap suara Tuhan yang lembut, seperti yang terjadi di taman Eden di dalam Kej pasal 3, yang memanggil lembut manusia ketika manusia pertama kali jatuh di dalam dosa, apa yang dilakukan oleh Allah? Allah tetap memanggil manusia tersebut dengan lembut "hai Adam dimanakah engkau", begitu juga saat ini haruslah kita peka terhadap suara Tuhan, hai engkau yang masih membuat hati teman mu sakit dan masih mereka-rekakan yang jahat terhadap temanmu sadarlah bahwa Tuhan ingin supaya, engkau sadar dengan apa yang kamu buat, sebelum penyertaan Allah yang kedua terjadi,
yaitu Allah menyertai manusia dengan menghukum manusia itu sendiri, timbul pertanyaan mengapa penyertaan Allah melalui penghukuman? bukankah itu bertentangan, kita perlu melihat kenapa Allah menghukum, Allah menghukum bukan karena ingin membalas kejahatan manusia, tetapi Allah ingin supaya manusia menyadari kebersalahannya. ketika Allah ingin menghukum Niniwe kota yang kejam dan terkenal sadis itu dengan kejahatan yang dilakukan membuat Allah ingin menghukum mereka, tetapi dengan diawali oleh peringatan nabi Yunus, supaya mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan itu salah, dan sebelum hukuman itu terjadi mereka sadar, itulah yang Allah harapkan dari manusia, bahwa manusia menyadari kesalahannya dengan melalui penghukuman, mari pada saat ini kita yang sudah hidup dijaman anugerah, kita sadari ketika kita sebagai seorang partner kerja di dalam Allah, jangan saling menghancurkan sebelum anda di berikan hukuman oleh Allah karena kebebalan anda, sadarlah dari kesalahan anda, sadarlah ketika anda mencoba menjatuhkan teman anda dengan cara yang licik atau dengan cara menjelek-jelekan rekan anda di depan orang lain demi mendapatkan muka dari orang lain, supaya anda di anggap benar oleh orang itu, tetapi dihadapan Allah anda sudah melakukan kesalahan, jika berkata ya katakan ya jika berkata tidak katakan tidak, itu yang lebih Allah suka.
yang ketiga adalah Allah mengasihani orang yang melakukan kesalahan ketika manusia melakukan kesalahan di dalam kehidupannya, perlu disadari bahwa Allah juga mengasihani manusia ini, jadi wahai engkau manusia yang perlu disadari Allah masih mengasihani kamu yang pernah menyakiti hati temanmu, rekan sekerjamu yang kamu jelek-jelekan di depan orang lain demi mendapatkan pengakuan bahwa kamu yang lebih baik dan tidak bercacat, sadarilah bahwa ketika kamu melakukan hal itu kamu sudah melakukan kesalahan yang patal dan itu bisa membuatmu mendapatkan penghukuman dari Allah sebagai bentuk pemeliharaanNya supaya kamu sadar apa yang telah kamu lakukan, kemudian Allah juga bisa mengasihani kamu, dengan apa yang telah kamu lakukan. sadarlah akan hal tersebut.
manusia merasa dirinya sudah hebat, dia terkadang tidak memandang kepada Allah yang menciptakannya, dia bisa melakuakan semua dengan baik tampa melihat bahwa dirinya adalah hanya tanah dan bukan apa-apa, sadarkah dirimu akan keberadaanmu di hadapan Tuhan yang menciptakan Engkau.
ada manusia yang menganggap bahwa dirinya ingin memiliki suatu tempat yang layak, dengan cara apapun dia ingin terlihat baik dan sempurna, dia tidak tahu cara apa yang sedang dia lakukan itu bisa membuat orang lain tersakiti. manusia seperti ini bisa membuat dirinya termakan oleh perkataannya sendiri, dia tidak menyadari hari esok adalah milik Tuhan sepenuhnya, di dalam Alkitab jelas bahwa manusia hidup hanya untuk memuliakan nama Tuhan saja.
sebuah repleksi singkat dari rancangan pemeliharaan Allah di dalam kehidupan manusia, yaitu terkadang manusia pada saat ini tidak menyadari begitu besar pemeliharaan Allah di dalam kehidupan orang berdosa, ada tiga bentuk pemeliharaan Allah tersebut, yaitu Allah memperhatikan, Allah memberi hukuman dan Allah mengasihani. ketika Allah memperhatikan, terkadang manusia tidak menyadari ketika manusia melakukan yang tidak baik terhadap sesamanya, Allah memberi perhatiannya kepada manusia itu supaya manusia tahu bahwa yang dia lakukan itu salah, tapi kembali lagi apakah kita mau peka terhadap suara Tuhan yang lembut, seperti yang terjadi di taman Eden di dalam Kej pasal 3, yang memanggil lembut manusia ketika manusia pertama kali jatuh di dalam dosa, apa yang dilakukan oleh Allah? Allah tetap memanggil manusia tersebut dengan lembut "hai Adam dimanakah engkau", begitu juga saat ini haruslah kita peka terhadap suara Tuhan, hai engkau yang masih membuat hati teman mu sakit dan masih mereka-rekakan yang jahat terhadap temanmu sadarlah bahwa Tuhan ingin supaya, engkau sadar dengan apa yang kamu buat, sebelum penyertaan Allah yang kedua terjadi,
yaitu Allah menyertai manusia dengan menghukum manusia itu sendiri, timbul pertanyaan mengapa penyertaan Allah melalui penghukuman? bukankah itu bertentangan, kita perlu melihat kenapa Allah menghukum, Allah menghukum bukan karena ingin membalas kejahatan manusia, tetapi Allah ingin supaya manusia menyadari kebersalahannya. ketika Allah ingin menghukum Niniwe kota yang kejam dan terkenal sadis itu dengan kejahatan yang dilakukan membuat Allah ingin menghukum mereka, tetapi dengan diawali oleh peringatan nabi Yunus, supaya mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan itu salah, dan sebelum hukuman itu terjadi mereka sadar, itulah yang Allah harapkan dari manusia, bahwa manusia menyadari kesalahannya dengan melalui penghukuman, mari pada saat ini kita yang sudah hidup dijaman anugerah, kita sadari ketika kita sebagai seorang partner kerja di dalam Allah, jangan saling menghancurkan sebelum anda di berikan hukuman oleh Allah karena kebebalan anda, sadarlah dari kesalahan anda, sadarlah ketika anda mencoba menjatuhkan teman anda dengan cara yang licik atau dengan cara menjelek-jelekan rekan anda di depan orang lain demi mendapatkan muka dari orang lain, supaya anda di anggap benar oleh orang itu, tetapi dihadapan Allah anda sudah melakukan kesalahan, jika berkata ya katakan ya jika berkata tidak katakan tidak, itu yang lebih Allah suka.
yang ketiga adalah Allah mengasihani orang yang melakukan kesalahan ketika manusia melakukan kesalahan di dalam kehidupannya, perlu disadari bahwa Allah juga mengasihani manusia ini, jadi wahai engkau manusia yang perlu disadari Allah masih mengasihani kamu yang pernah menyakiti hati temanmu, rekan sekerjamu yang kamu jelek-jelekan di depan orang lain demi mendapatkan pengakuan bahwa kamu yang lebih baik dan tidak bercacat, sadarilah bahwa ketika kamu melakukan hal itu kamu sudah melakukan kesalahan yang patal dan itu bisa membuatmu mendapatkan penghukuman dari Allah sebagai bentuk pemeliharaanNya supaya kamu sadar apa yang telah kamu lakukan, kemudian Allah juga bisa mengasihani kamu, dengan apa yang telah kamu lakukan. sadarlah akan hal tersebut.